Custom Search

Tuesday, June 14, 2011

Ayam Muda Bercinta (ayam taliwang)

Ayam Taliwang, makanan khas dari Lombok, Nusa Tenggara Barat ini memang cukup terkenal termasuk di Jakarta. Tapi kalau Ayam Muda Bercinta, makanan apa lagi nih?

Ayam Muda Bercinta tak lain merupakan Ayam Taliwang. Ayam Muda Bercinta hanya sekedar nama saja yang diberikan oleh Rumah Makan Dua EM (2M). “Supaya orang tertarik dan jadi penasaran,” kata H. Muhibbin Murad, si pemilik RM. 2M saat dikunjung di rumah makan yang terletak di Jl. Transmigrasi 99 Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Rumah Makan 2M sudah sangat terkenal. Tidak saja di Lombok tapi juga orang-orang Jakarta. Wajar saja soalnya RM. 2M sudah berdiri puluan tahun. Banyak pejabat dan artis setiap datang ke Lombok selalu menyempatkan diri untuk istirahat dan bersantap aneka menu khas Lombok.

Selain Ayam Muda Bercinta, tersedia juga plencing kangkung dan ayam plencing. Ciri khas citarasa masakan di sini adalah pedas.

Ayam Muda Bercinta sering juga disebut ayam manis. Soalnya dagingnya terasa sangat manis. Selain menggunakan ayam muda, saat dibakar ayam yang sudah diberi bumbu-bumbu lokal dilumurin dengan sedikit madu. Jadilah rasa agak manis. “Orang kalau sedang jatuh cinta, terasa manis terus. Makanya namanya kami sebut ayam manis,” kata H. Muhibbin sedikit berkelakar. Menikmati ayam Taliwang tak sedap rasanya jika menyantap tanpa nasi hangat dan sambel.. Nikmatnya bukan main!

Disamping ayam manis, Ayam Plencingan juga menarik untuk dicoba. Setiap makanan, memiliki sambel tersendiri untuk menambah greget saat bersantap. Seperti ayam manis, ayam plencingan juga punya sambel khusus yang namanya sambel Beberuk. Sambel ini rasanya sangat pedas hingga ke tenggorokan. Makanya jika mau mengambil sambel beberuk, ambil sedikit saja dulu.

Jika kurang bisa tambah lagi. Sambel Beberuk sendiri didalamnya ada tomat dan terong. Tak ketinggalan pula Lombok (cabe) selalu ada dalam setiap masakan di sana.. Semua bahan diulek bersama terasi, garam serta penyedap khas Lombok. “Makanan di sini kalau tidak pedas bukan Lombok namanya,” ucap H. Muhibbin.
Sebenarnya saya sudah kenyang. Tapi H. Muhibbin menyodorkan satu menu lagi yang namanya Plencing Kangkung untuk dicoba. Tak enak rasanya menolak kebaikan tuan rumah. Beruntung, plencing kangkung porsinya tidak begitu banyak hanya mangkok kecil. Isinya hanya sejumput toge dan kangkung yang direbus.
Isi lainya dari plencing kangkung adalah kelapa muda yang berwarna coklat yang sudah dicampur dengan gula jawa. Ciri khas dari plencing kangkung adalah adanya taburan kacang tanah goreng. Terakhir, bahan-bahan tersebut disiram dengan sambel pelala berwarna merah yang dibuat dari terasi dan tomat. Cara makannya, semua diaduk menjadi satu. Harga seporsi cukup murah hanya Rp 6.000,-

Source:   http://www.restodb.com

0 comments:

Post a Comment

Random Post