Custom Search

Monday, February 13, 2012

Membeli 1001 Penganan Khas Daerah di Jakarta

Mencari oleh-oleh bisa jadi merupakan salah satu agenda favorit Anda saat bepergian ke luar kota, terlebih jika dititipi keluarga atau teman sebelum bepergian.

Lalu, bagaimana bila Anda keluar kota tapi tidak sempat membeli oleh-oleh? Tidak perlu khawatir, terutama bila Anda berdomisili di Jakarta. Di Jakarta Selatan, ada satu toko khusus yang menjual oleh-oleh dari pelbagai daerah di Jawa dan Sumatera. Rumah Makan Nusa Indah namanya.

Meski menggunakan kata rumah makan di nama tokonya, Nusa Indah sebenarnya menyediakan beragam jenis penganan daerah. Sepanjang mata memandang rupa-rupa oleh-oleh menumpuk hingga sudut toko.

Bertempat di Jalan KH Achmad Dahlan 33, Kebayoran Baru, toko Nusa Indah sudah berdiri selama 25 tahun. Hartati, 64 tahun, pemilik toko, memulai bisnis toko oleh-oleh di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, itu pada 1983.

Menurut dia, selama dua tahun pertama berdiri toko itu sepi pembeli. Banyak penganan yang terbuang percuma. "Di tahun ketiga orang sudah banyak tahu tentang toko ini. Pembeli semakin banyak yang datang," kata Hartati.

Banyaknya pembeli yang datang membuat Hartati kewalahan. Apalagi toko kecilnya tidak memiliki lahan parkir yang memadai. Pada 1986, ibu tiga anak ini memutuskan memindahkan tokonya ke lokasi saat ini.

"Dari hari ke hari, tahun ke tahun, toko ini semakin ramai pengunjung," ujar perempuan kelahiran Semarang itu.

Di Nusa Indah tersedia pelbagai penganan seperti Brownies Amanda, kue lapis legit Spikoe asal Surabaya, kue lapis Surabaya Mandarijn, begelen Kartika Sari, kerupuk udang Ny. Siok dari Sidoarjo, dan keripik pedas Ma Icih asal Bandung.

Selain itu Hartati juga menyediakan oleh-oleh berupa balado singkong Christine Hakim dari Padang, bandeng presto asal Semarang, Marquisa Heavy Juice dari Sumatera Utara, keripik paru dari Solo, serta brem asal Madiun. Rupa-rupa penganan dari pelbagai daerah itu pun menyesaki toko Hartati.

"Dulu pernah jual oleh-oleh dari Indonesia bagian timur, tapi peminatnya sedikit dan ongkos kirimnya mahal. Jadi sekarang tidak menyediakan lagi," kata dia.

Hartati memang memanjakan pelanggan dengan oleh-oleh dari berbagai daerah di Jawa dan Sumatera. Salah seorang pembeli, Syaefudin, mengaku sudah menjadi langganan Hartati sejak 1994 lalu. Awalnya dia hanya melihat spanduk Nusa Indah yang menjual bandeng presto asal Semarang.

"Saya coba beli. Ternyata rasanya enak, rasa sambalnya pas, dan tulangnya sangat empuk," kata Syaefudin.

Toko Hartati juga sering dikunjungi turis mancanegara. Misalnya orang Jepang yang doyan memborong camilan berupa teng teng Super Mete Nugat. "Ada juga pembeli borongan yang mengirim kue-kue dari sini ke Kalimantan, Sumatera, bahkan Amerika, Australia, dan Jepang," kata Hartati.

1 comments:

Berarti gak perlu wisata kuliner ke daerah donk

Post a Comment

Random Post