Custom Search

Monday, February 13, 2012

Menikmati Cupcake Berpadu Teh ala Eropa

Menikmati cupcake, biasanya jika lebih dari dua buah, perut menjadi enek alias mual. Ternyata, jika makan makanan ringan itu dipadukan dengan minum teh, perut tetap merasa nyaman.

Pilihan menikmati cupcake bisa menjadi alternatif kuliner yang kini sudah marak di Yogyakarta. Namun biasanya penikmat cupcake hanya membelinya di toko roti lalu dibawa pulang untuk dimakan di rumah atau di perjalanan.

Nah, ada tempat asyik untuk nongkrong yang menyediakan cake dan cupcake berbagai rasa di Yogyakarta. La Vie Michi Dessert Cake, sebuah gerai khusus menu-menu dessert yang unik nan lezat. Gerai itu ada di lantai 2 Mirota Palagan, Jalan Palagan Tentara Pelajar Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Perpaduan antara makan cake dengan minum teh ala Eropa sangat pas. Perut tetap nyaman," kata pemilik La Vie Michi, RR Christina, Sabtu, 4 Februari 2012.

Lokasinya yang berada di jalan menuju lereng Gunung Merapi itu sangat cocok untuk nongkrong di waktu sore hingga malam. Cupcake atau cake dipadu dengan teh panas sangat cocok dinikmati bersama pasangan, kerabat, atau sahabat.

Di tempat itu pula, pengunjung bisa belajar nge-teh, atau minum teh, dan menyantap aneka dessert itu. La Vie Michi menawarkan belasan jenis teh yang didatangkan langsung dari Eropa. Sedangkan untuk cake, ada 23 jenis. Ada Tiramisu, cokelat, Mouse Cake, Opera Cake, bahkan kue berbentuk Shaun The Sheep.

Khusus untuk teh, bahan-bahan teh didatangkan dari London, Inggris, Sri Lanka, Jepang, Cina, dan negara lain. Aneka teh yang tersedia di kedai ini antara lain teh jasmine, stroberi, Blackcurrant, dan teh peach. Untuk harga cake antara Rp 9.000 hingga Rp 18.500 saja. Satu cangkir teh dibanderol Rp 12.000. Teh itu bukan sekadar minuman, tetapi juga baik untuk kesehatan.

Christina menjelaskan, gerai-gerai khusus cupcake di luar negeri sudah marak, terutama di Amerika Serikat. Di Yogyakarta, masyarakat terutama kalangan muda dan mahasiswa suka nongkrong. Nah, sesekali, jika memilih altrenatif kuliner, bisa menikmati cake dipadu dengan minum teh. "Ini menjadi gaya hidup kawula muda," kata Christina.

Alumnus Studi Commerce di universitas ternama di Australia ini melihat peluang bisnis yang belum ada sebelumnya di Yogyakarta, seperti perpaduan makan cake sembari minum teh ini.

Nama La Vie Michi berasal dari bahasa Prancis, La Vie, yang bermakna kehidupan. Tetapi itu juga singkatan dari Victor dan Erick, kedua kakak Christina. Filosofi makan cake dan minum teh ini, kata Christina, diharapkan hidup semakin lebih cerah, lebih hidup.

Dijelaskan oleh Rita, penanggung jawab produk makanan La Vie Michi, bahan-bahan cake dan cupcake yang dibuatnya berasal dari bahan berkualitas dan aman dikonsumsi bagi siapa pun. Termasuk bagi mereka yang merasa kegemukan. Sebab bahan baku cake dipastikan 'zero calorie sugar' dan tanpa bahan pengawet. "Yang pasti makanan dan minuman sangat higienis dan sehat," katanya.

0 comments:

Post a Comment

Random Post