Custom Search

Monday, February 13, 2012

Renyahnya Ayam 4 Jari

Ayam sudah menjadi makanan kebanyakan orang Indonesia. Tapi bagaimana dengan ayam empat jari? Itu bukan jenis ayam berjari empat, melainkan nama restoran yang baru dua tahun berdiri, 4 Fingers.


“Restoran kami semi fast food, makan bukan sudah langsung jadi. Tapi setelah orang pesan, masih ada proses memasaknya lagi,” ujar Brand Manager 4 Fingers, Ditha Fitriana, ketika ditemui di cabang Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Kamis lalu.

Berbeda dengan restoran lainnya, ayam 4 Fingers diolah dengan cara yang berbeda. Ayam yang matang dioles dengan bumbu spesial dari Korea. Pengunjung bisa memilih dua saus antara Soy Garlic Sauce atau Hot Spicy Sauce, atau keduanya.

Misalnya untuk menu andalan Crispy Chicken Wing atau Drumstick. Sayap ayam diolah dengan cara deepfried sebanyak dua kali dengan suhu 180 derajat. Kulit ayam pasti dijamin renyah saat baru terhidang panas-panas. “Makanya kami sebut Premium Fried Chicken karena semua tersaji renyah,” ujar Ditha.

Kulit ayam yang renyah juga terdapat pada Chicken Burger. Untuk yang satu ini, daging paha ayam atas yang menjadi isi burger beserta selada, tomat, timun, dan jamur. Kebanyakan burger biasa menyajikan daging ayam polos olahan.

Jika ingin memuaskan perut, coba menu combo ditambah kentang goreng. Tak hanya dilumuri garam, kentang goreng juga tak kalah renyah karena ditaburi remahan rumput laut dan bubuk cabai.

Makanan lain yang patut dicoba ialah Katsu Chicken Sandwich. Menu ini terbilang unik karena campuran cita rasa tiga negara: Jepang, Cina, dan Korea. Cina diambil dari penggunaan Chinese Bun atau roti mantau sebagai pengganti dua tangkup roti tawar untuk sandwich umumnya.

Jepang tentu saja diambil dari kata Katsu, yang berarti irisan daging ayam. Sedangkan untuk sentuhan Korea di dalam roti isi diberi kimchi atau sayuran yang terfermentasi dengan rasa asam. Campuran ketiganya dijamin menarik untuk dicoba dan mampu membuat lidah bergoyang.

Tidak hanya negara-negara di Asia yang menjadi inspirasi resto yang berkapasitas 70 orang ini. Salah satu menu andalan mereka yang diadopsi dari Meksiko adalah Chicken Wrap. Berbentuk seperti kebab, lapisan roti tortilla ini berisi daging ayam yang dilengkapi dengan jamur dan sayuran. Sebagai penambah rasa, isi makanan ini dilumuri saus kari mayonnaise.

Jika bosan dengan makanan serba ayam, Tofu Salad bisa jadi alternatif lain. Salad berisi tahu goreng ini dilengkapi dengan daun selada dan jamur. Saus dressing yang dipakai adalah soy garlic sauce dan sesame oil. Ada juga menu vegetarian lainnya, yakni Tofu Rice Box, yaitu tahu goreng dengan kimchi. Siraman saus berwarna coklat dengan tingkat keasinan yang rendah memperkaya rasa nasi putih yang tersedia.

Sekilas, restoran yang namanya terinspirasi dari jumlah kaki ayam dan jumlah pendirinya ini terlihat seperti restoran cepat saji biasa. Anda tinggal memesan makanan di kasir pesanan, yang kemudian akan diteruskan ke bagian dapur. Menu yang disajikan pun tidak banyak berbeda dengan restoran cepat saji lainnya.

Mengambil konsep subway, resto yang baru berdiri pada 2010 ini mengincar generasi muda sebagai konsumennya. Itulah sebabnya, dekorasi ruangan dipilih dengan gaya anak muda pula. Di bagian dindingnya terdapat graffiti dengan warna dominan merah. Ada juga scribble atau coretan tulisan tangan di dua tiang dalam resto.

"Bedanya, kalau di subway biasanya orang makan dengan terburu-buru. Di sini mereka bisa santai,” Ditha menambahkan. Sebab, disediakan dua sofa panjang untuk pengunjung yang ingin berleha-leha.

Berbeda dengan rumah makan cepat saji biasa, harga di 4 Finger pun tak sama. Restoran yang berlogokan empat jari manusia ini mematok harga untuk empat potong Crispy Chicken Wings sebesar Rp 24 ribu. Menu favorit seperti Chicken Burger Combo, Katsu Chicken Sandwich Combo, dan Chicken Wrap Combo masing-masing dibanderol dengan harga Rp 44 ribu dan Rp 57 ribu. Selamat mencoba.

0 comments:

Post a Comment

Random Post